Sesuai dengan postingan sebelumnya yang membahas tentang penalaran dan salah satu dari macam-macam penalaran yaitu penalaran induktif, postingan kali ini akan membahas tentang penalaran yang lainnya yaitu penalaran deduktif.
Pengertian Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif adalah kebalikan dari penalaran induktif, yaitu proses berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus berdasarkan fakta-fakta yang bersifat umum. Prosesnya disebut dengan deduksi.
Macam-macam Penalaran Deduktif
Silogisme merupakan macam dari penalaran deduktif. Silogisme adalah penalaran deduktif yang disusun dari dua proposisi atau pernyataan dan sebuah kesimpulan. Dua pernyataan tersebut merupakan premis mayor (umum) dan premis minor (khusus). Ada pun macam-macam dari silogisme, yaitu
1. Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Premisnya terdiri dari premis mayor yang mengandung term predikat dan premis minor yang termnya mengandung subjek. Yang menghubungkan kedua premis tersebut adalah term penengah.
Contoh :
Mayor :
Minor :
Kesimpulan :
2. Silogisme Hipotesis
Silogisme hipotesis adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotesis dan premis minornya adalah proposisi kategorial. Dalam hukum silogisme hipotesis berhubungan dengan antecedent (A) dan konsekuen (K), yaitu
- Jika A terlaksana, maka K juga terlaksana
- Jika A tidak terlaksana, maka K tidak terlaksana (tidak sah = salah)
- Jika K terlaksana, maka A terlaksana (tidak sah = salah)
- Jika K tidak terlaksana, maka A tidak terlaksana
Macam-macam silogisme hipotesis
a. Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian antecedent
Contoh :
- Jika saya bangun kesiangan, maka saya telat datang ke kampus
- Saya bangun kesiangan
- Jadi, saya telat datang ke kampus
b. Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian konsekuennya
Contoh :
- Jika penulisan ilmiah saya selesai, maka saya akan sidang penulisan ilmiah
- Sekarang saya sudah sidang penulisan ilmiah
- Jadi, penulisan ilmiah saya sudah selesai
c. Silogisme hipotesisyang premis minornya mengingkari antecedent
Contoh :
- Jika hari ini awan mendung, maka akan turun hujan
- Hari ini awan tidak mendung
- Jadi, hari ini tidak akan turun hujan
d. Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari konsekuen
Contoh :
- Jika nilai mata kuliah saya ada yang E, maka saya harus mengulang kelas
- Saya tidak mengulang kelas
- Jadi, nilai mata kuliah saya tidak ada yang E
3. Silogisme Alternatif
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri dari premis mayor berupa proposisi alternatif, yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain. Contoh :
- UTS di mulai hari Senin atau Rabu
- UTS di mulai hari Rabu
- Jadi, UTS tidak di mulai hari Senin
4. Entimen
Entimen merupakan jenis silogisme yang jarang ditemukan baik dalam lisan maupun tulisan. Karena dalam entimen, salah satu premisnya dihilangkan atau tidak digunakan karena sudah sama-sama diketahui. Biasanya yang digunakan hanya premis minor dan kesimpulan.
5. Silogisme Disjungtif
Silogisme disjungtif adalah silogisme yang premis mayor dan premis minornya merupakan keputusan disjungtif.
sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Silogisme
http://bloguli.wordpress.com/2011/10/28/macam-macam-penalaran/
Penalaran Deduktif
Diposting oleh
Zulfikar Rezah
Senin, 18 Maret 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar