Tentang Kalimat Dalam Bahasa

Pengertian Kalimat 

Kalimat merupakan satuan bahasa yang secara relative dapat berdiri-sendiri, mempunyai pola intonasi akhir dan terdiri-dari ataus klausa (Cook, 1971;Elson dan Picket, 1969).
Sutan Takdir Alisyahbana (1978) yang mengatakan bahwa kalimat adalah satuan bentuk bahasa yang terkecil, yang mengucapkan suatu pikiran yang lengkap.
Ramlan (1996) mengatakan bahwa Kalimat adalah satuan gramatikal yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang diserta nada akhir turun atau naik.
Kalimat ialah untaian yang berstruktur dari kata (Samsuri, 1985: 53).

Dari beberapa pengertian kalimat menurut para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Menurut saya sendiri kalimat adalah rangkaian dari kata-kata yang menyatu dan mempunyai makna dari rangkaian kata-kata itu sendiri.

Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!). Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki sebuah subjek (S) dan sebuah predikat (P).

Unsur-unsur Kalimat

a. Subjek (S)

Subjek adalah unsur kalimat yang menunjukkan pelaku. Subjek menentukan kejelasan makna kalimat. Penempatan subjek yang tidak tepat, dapat mengaburkan makna kalimat.

Ciri-ciri subjek:
1. jawaban apa atau siapa
2. didahului kata bahwa
3. berupa kata atau frasa benda (nomina)
4. disertai dengan kata ini atau itu
5. disertai pewatas yang
6. kata sifat didahului kata si atau sang: si cantik, si hitam, sang perkasa
7. tidak didahului preposisi: di, dalam, pada, kepada, bagi, untuk, dari, menurut, berdasarkan, dan lain-lain.
8. tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak, tetapi dapat dengan kata bukan.

b. Predikat (P)

Predikat adalah bagian kalimat yang memberitahu subjek melakukan apa atau subjek dalam keadaan bagaimana. Predikat dapat berupa kata atau frasa, sebagian besar berkelas verba atau ajektiva, tetapi dapat pula nomina atau frasa nominal.

Ciri-ciri predikat:
1. jawaban mengapa, bagaimana
2. dapat diingkarkan dengan tidak atau bukan
3. dapat didahului keterangan aspek: akan, seudah, sedang, selalu, hampir
4. dapat didahului keterangan modalitas: sebaiknya, seharusnya, seyogyanya, mesti, selayaknya, dan lain-lain
5. tidak didahului kata yang, jika didahului yang predikat berubah fungsi menjadi perluasan subjek
6. didahului kata adalah, ialah, yaitu, yakni
7. predikat dapat berupa kata benda, kata kerja, kata sifatm atau bilangan.

c. Objek (O)

Objek bukan unsur wajib dalam kalimat. Keberadaanya umumnya terletak setelah predikat yang berkatagori verbal transitif. Objek pada kalimat aktif akan berubah menjadi subjek jika kalimatnya dipasifkan.

Ciri-ciri objek:
1. berupa kata benda
2. tidak didahului kata depan
3. mengikuti secara langsung di belakang predikat transitif
4. jawaban apa atau siapa yang terletak di belakang predikat transitif
5. dapat menduduki fungsi subjek apabila kalimat itu dipasifkan.

d. Pelengkap (Pel)

Pelengkap adalah bagian kalimat yang melengkapi predikat. Letaknya umumnya di belakang predikat. Antara Obyek dan Pelengkap terdapat perbedaan. Perbedaan pelengkap dengan objek adalah ketidakmampuannya menjadi subjek jika kalimatnya yang semula aktif dijadikan pasif.

Ciri-ciri Pelengkap :
1. Tidak bisa menjadi subjek jika dipasifkan
2.. Berada langsung dibelakang predikat jika unsur objek tidak ada, dan dibelakang objek jika objek ada
3. Predikatnya berawalan ber-

e. Keterangan (K)

Keterangan kalimat berfungsi memperjelas atau melengkapi informasi pesan-pesan kalimat. Berbeda dengan O dan PEL. yang pada kalimat selalu terletak dibelakang P, unsur yang berfungsi sebagai keterangan (K) bisa terletak di mana saja.

Ciri-ciri keterangan:
1. bukan unsur utama kalimat, tetapi kalimat tanpa keterangan, pesan menjadi tidak jelas, dan tidak lengkap.
2. tempat tidak terikat posisi, pada awal, tengah, atau akhir kalimat
3. dapat berupa: keterangan waktu, tujuan, tempat, sebab, akibat, syarat, cara, posesif (posesif ditrandai kata meskipun, walaupun, atau biarpun), dan pengganti nomina (menggunakan kata bahwa).

Pola Kalimat Dasar


Dalam tata bahasa Indonesia, kalimat memiliki pola-pola dasar yang terdiri dari unsur-unsur pembentuk kalimat. Pola kalimat yang paling dasar adalah S-P, meskipun ada yang hanya berpola P. Sedangkan pola yang umum kita jumpai dan kita gunakan adalah S-P-O-K dan yang paling kompleks adalah kalimat berpola S-P-O-Pel-K. Berikut ini adalah pola-pola dasar pada kalimat

1. S-P : Adik menangis
2. S-P-O : Rezah membaca buku
3. S-P-Pel : Rezah berlatih karate
4. S-P-K : Saya tinggal di Jakarta.
5. S-P-O-Pel : Kakak memberikan adik hadiah
6. S-P-O-K : Ibu memasak nasi di dapur
7. S-P-O-Pel-K : Rezah mengajarkan adik matematika di rumah

Jenis-jenis Kalimat

1. Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya mempunyai satu pola kalimat. Macam-macam dari pola kalimat dasar termasuk dalam kalimat tunggal. Contoh : saya mengerjakan tugas

2. Kalimat Majemuk

Kalimat Majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Setiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakannya. Kalimat majemuk sendiri terbagi atas kalimat majemuk setara, bertingkat dan campuran.

a. Kalimat Majemuk Setara

Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang terdidri atas beberapa kalimat yang setara atau sederajat kedudukannya, yang masing-masing dapat berdiri sendiri.

1. Kalimat majemuk setara sejalan
Kalimat majemuk setara sejalan ialah kaliamat majemuk setara yang terdiri atas beberapa kalimat tunggal yang bersamaan situasinya
Contoh : Rezah pergi kuliah dan kakak pergi bekerja

2. Kalimat Majemuk Setara Berlawanan
Kalimat majemuk setara berlawanan ialah kalimat majemuk setara yang terdiri atas beberapa kalimat tunggal yang isinya menyatakan situasi berlawanan.
Contoh : orang itu pintar tapi dia pemalas

3.Kalimat Majemuk Setara yang menyatakan sebab akibat
Kalimat Majemuk Setara yang menyatakan sebab akibat ialah kalimat majemuk setara yang terdiri atas beberapa kalimat tunggal yang isi bagian yang satu menyatakan sebab akibat dari bagian yang lain.
Contoh : semua penerbangan dibatalakan karena cuaca yang buruk

b. Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat Majemuk bertingkat ialah kalimat yang terjadi dari beberapa kalimat tunggal yang kedudukanya tidak setara/ sederajat, yakni yang satu menjadi bagian yang lain. Kalimat majemuk bertingkat sebenarnya berasal dari sebuah kalimat tunggal yang kemudian diganti atau diubah sehingga menjadi sebuah kalimat baru yang dapat berdiri sendiri. Dalam kalimat majemuk ada dua bagian kalimat, yaitu induk kalimat dan anak kalimat. Induk kalimat ialah inti gagasan, sedangkan anak kalimat ialah pertalian gagasan dengan hal-hal lain. Induk kalimat bisa berdiri sendiri, sedangkan anak kalimat bergantung pada induk kalimatnya.
Contoh : karena sudah malam, rezah pun pulang ke rumah. Dalam kalimat tersebut terdapat induk kalimat yaitu, rezah pun pulang kerumah, dan anak kalimat yaitu, karena sudah malam.

c. Kalimat Majemuk Campuran

Kalimat majemuk campuran yaitu gabungan antara kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Contoh : Rezah pulang ketika kakak masih bekerja dan ibu sedang memasak.

Kata Kerja

Kata kerja merupakan kata yang menyatakan perbuatan atau perlakuan. Kata kerja disebut juga verba. Berdasarkan ada tidaknya objek, kata kerja dibagi menjadi dua, yaitu kata kerja transitif dan kata kerja intransitif.

1. Kata Kerja Transitif

Merupakan kata kerja yang membutuhkan objek. Karena adanya objek dalam kalimat transitif, maka kata kerja ini dapat diubah ke bentuk pasif. Kata kerja transitif biasanya berawalan me-, me-kan, me-i, memper, memper-i, dan memper-kan. Contoh : Saya sedang mengerjakan tugas.

2. Kata Kerja Intransitif

Merupakan kata kerja yang tidak memerlukan objek, sehingga kata kerja ini tidak dapat diubah ke dalam bentuk pasif. Contoh : Saya makan





Sumber :
http://wawan-junaidi.blogspot.com/2011/12/pengertian-kalimat.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimat
http://sasindo2010uns.blogspot.com/2011/11/ciri-ciri-subjek-predikat-objek-dan.html

0 komentar:

Posting Komentar