Dahulu kala
diceritakan pernah ada seorang suami dan istri yang ketika sedang duduk di
depan rumahnya, melintas sepasang laki-laki dan wanita di depan mereka. Sang
wanita tinggi ramping dan mengenakan baju indah, sementara yang laki-laki
berpostur pendek dan sederhana. Tiba-tiba si istri yang melihat berkata,
"Huh, wanita itu sungguh sombong. Dia berdandan agar dirinya tampak lebih
tanpa memperhatikan orang lain."
Seketika itu
suaminya berkata, "Kejar wanita itu dan minta maaf padanya."
Setelah
mereka bertemu dan istri itu minta maaf, wanita itu menjelaskan bahwa dia
berdandan dengan indah untuk membahagiakan suaminya agar suaminya bisa 'bangga'
dengan dirinya. Dan suami wanita itu adalah lelaki pendek yang sedang berjalan
bersamanya.
Cerita ini
adalah salah satu dari sekian banyak peristiwa yang kita jalani yang
menunjukkan betapa mudahnya kita menilai manusia dari apa yang tampak
diluarnya. Kita begitu mudah menjatuhkan hukuman predikat sombong kepada orang
yang tampak tidak simpatik bagi kita. Kita dengan mudah mengatakan arogan
kepada mereka yang sikapnya menurut kita tidak menyenangkan.
Kemudian
kita membenci mereka dengan berlindungkan hadist "Tidak akan masuk
surga orang yang dalam lubuk hatinya terdapat perasaan sombong (arogan)
walaupun cuma sebesar atom." (HR Bukhari Muslim) atau bahkan dengan
ayat Allah "Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong
lagi membanggakan diri" (Luqman:18) tanpa kita pernah tahu kenapa
mereka bersikap seperti itu.
Jangan-jangan
kita pernah mengatakan teman kita sombong karena tidak mau menerima uluran
tangan kita, padahal bisa jadi dia begitu ingin hanya bergantung pada Allah
dengan tidak merepotkan kita. Jangan-jangan kita pernah mengatakan orang lain
sombong karena ia tidak pernah mau berkumpul dengan kita padahal ia ingin
menjaga diri dari kesia-siaan waktu atau bahkan karena harus mengerjakan
pekerjaan lain yang tidak bisa menunggu. Jangan-jangan kita pernah mengatakan
kawan kita sombong hanya karena ia tidak pernah mau menegur sapa kita terlebih
dahulu padahal pada dasarnya ia memang pemalu. Jangan-jangan kita pernah
membenci orang karena penampilannya, padahal memang Allah yang menciptakan
tubuhnya seperti itu.
Jika seperti
ini yang sudah kita kerjakan, maka kita harus waspada bahwa jangan-jangan kita
yang sesungguhnya sombong. Kita bisa jadi telah berdosa kepada Allah karena
kita sesungguhnya telah mengambil alih kekuasaan-Nya dalam menilai hati
manusia. Ingatkah kita bahwa hanya Allah yang bisa melihat apa yang tersembunyi
di balik hati manusia?
Kepada kawan
itu pun kita juga berdosa karena telah berburuk sangka. Rasulullah Saw sendiri
pernah berkata, "Berhati-hatilah kalian dari prasangka-prasangka (yang
buruk). Karena sesungguhnya prasangka itu adalah sedusta-dustanya perkataan."
(Muttafaqun 'alaih). Juga ketahuilah bahwa dengan mencapnya sombong kita
sebenarnya telah menghina mereka yang justru bisa jadi sedang berusaha menjadi
hamba Allah. Takutlah kita jika buruk sangka itu kemudian kita sebar-sebarkan,
sementara kawan yang kita sakiti menangis di tengah malam mengadukan kita
kepada Allah. Takutlah akan balasan perbuatan kita.
Bagi
saudara-saudaraku yang terzhalimi dengan diperlakukan sebagai orang sombong,
tidak usah kalian berkecil hati. Apa yang kalian lakukan biarlah dinilai Allah,
karena hanya Ia yang bisa memuliakan dan menghinakan kita. Luruskanlah niat dan
sempurnakan amal. Serta maafkan dan doakan kami agar Allah mengampuni dosa-dosa
kami yang memang suka mendewakan perasaan sendiri dan menilai segala sesuatu dari
yang kasat mata ini.
REFERENSI : ERAMUSLIM
0 komentar:
Posting Komentar